Kamis, 16 Mei 2013

Membuat Spring Compressor jadi cantik

Spring Compressor bisa jadi alat wajib untuk bongkar pasang air gun jenis spring.  Spring Compressor yang saya punya saat ini adalah generasi ketiga yang saya buat.  Saya membuat Spring compressor generasi pertama sangat sederhana dengan pendorong  dari dongkrak mobil, sedangkan bedilnya diikat pake tali nilon.  Generasi kedua, pendorong dari C-clamp yang dipotong dan dibaut ke kayu landasannya.
Ini sedikit gambaran Spring Compressor generasi kedua, semua buatan sendiri tanpa ke tukang las.  Karena mekanisme penjepitnya dari samping, akan susah kalau digunakan pada senapan dengan body yang diameternya berbeda.  Hal ini karena body senapan jadi tidak center dengan pendorong. 
Penahan menggunakan teflon, dan dijepit dari samping

Generasi ketiga ini sudah agak niat bikinnya pake bantuan tukang las segala.  Kayu yang digunakan adalah kayu kamper, jadi jauh lebih kuat dibandingkan dengan generasi kedua yang pake kayu halus kiloan.
Generasi ketiga ini mekanisme penjepitnya dari atas alias vertikal.  Ini penampakan spring compressor generasi ketiga

Mekanisme penjepit dari atas, pendorong dilas ke plat dan dibaut ke papan dasarnya.
Kayu penahan sebelah kiri itu sengaja dibuat tidak permanen, jadi bisa diganti-ganti menyesuaikan ukuran laras dan bedil yang dipasang.
Sayangnya karena jarang dipake, dan ditaruh di luar, lama-lama timbul karat dan kayunya jamuran.  Munculah istilah spring compressor yang buruk rupa. 
Ada ide buat dipercantik, karena spring kompressor ini cukup berjasa dalam oprek-mengoprek springer.  Oke lah, saya bongkar dulu dan ini bagian-bagiannya

Papan kayu sebagai dasaran, tebal 1 cm panjang 50 cm, lebar 15 cm

Pendorongnya, dibuat dari Clamp C ukuran 4 inch, dilas ke plat dan dilubangi buat bautnya

Penahan bagian bawah dari teflon yang dilubangi bawahnya dan di tap M6

Siku penahan, dari besi siku 5 x 5

Mur, baut, ring dan teman-teman

Satu lagi yang nggak kalah penting adalah penjepit atas.  Semua material besi rencananya saya warnai, entah pake cat semprot atau bluing pake G96.
Penjepit atas, bluing paste dan cat semprot
Ide awal, akan saya bluing aja biar keren dan gak gampang ngelupas.  Pertama digerinda dulu sampe halus, kemudian diolesi pake bluing creme.  Singkat kata, semua material sudah di-olesi bluing creme.
Sementara papan kayunya diamplas halus kemudian di-finishing pake woodstain.

Proses finishing dengan woodstain
Sayangnya ternyata proses bluing tidak menghasilkan finishing yang sebagus hot bluing.  Terpaksa cat semprot turun tangan.  Supaya gak gampang ngelupas, semprot lagi pake clear.

Semua part siap dipasang.  Semua sudah mulus, kecuali teflonnya emang susah dibersihin
Baru deh pasang lagi bautnya seperti semula.
Lumayan cantik lah menurut saya, teflonnya aja yang perlu dibersihin

Kalo udah cantik gini, jadi sayang kalo ditaruh sembarangan.

Senin, 06 Mei 2013

Lampu untuk Shooting Chrony

Beberapa waktu lalu saya kesulitan untuk menggunakan Chrono di malam hari.  Ternyata perangkat ini punya kelemahan nggak bisa dipake saat malam hari.  Lampu penerangan jenis neon juga nggak bisa dipake karena ada kedipannya.  Alternatifnya adalah lampu pijar atau LED.
Kebetulan di rumah ada LED batangan sisa bikin lampu darurat, jadi muncul ide untuk membuat lampu untuk Chrono dengan LED sisa ini.

Pertama yang diperlukan tentunya LED batangan.  Masing-masing 12 titik.
LED 12 Volt yang saya gunakan, sekaligus kabelnya dipasang paralel

Supaya ringan, sumber tenaga saya pake 8 batere AA yang disusun seri.

8 Batere yang dirangkai seri dan digabung jadi satu.

Untuk mempermudah pemasangan di chrono, tempelkan velcro dibelakang LED maupun di bawah tudung chrono.
Pakai velcro untuk mempermudah pemasangan dan bisa dilepas kalau nggak perlu

Kalo sudah, tinggal dipasang.  Untuk pengetesan, saya coba di dalam rumah, muncul kode Err 2.  Sesuai manual book, Err 2 artinya poor light alias kurang cahaya.  Kalo di foto emang keliatan terang, itu karena flash-nya nyala.
Err 2 shows on screen; the second sensor did not detect the passage of the bullet. Same as above: poor light or poor alignment. 
Sekarang coba lampunya dinyalakan dan restart chrono.
Muncul simbol AL, artinya unit siap digunakan.

Selesai deh, walau si kecil selalu pengen ikut-ikutan nyoba.